Rabu, 02 November 2016

Instalasi listrik medis

Bahaya Keselamatan kerja listrik pada peralatan Kesehatan

Bagi temen-temen teknik , pasti sudah tidak asing dengan mata kuliah teknik tenaga listrik atau tentang instalasi listrik. Saat ini listrik merupakan kebutuhan pokok, bayangkan saja kalau tidak terdapat listrik,  peradaban tidak akan seperti saat ini.

Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam proses instalasi listrik yang dipengaruhi banyak faktor seperti tujuan instalasi, daya yang di butuhkan, jenis peralatan listrik yang akan dipakai dll, contoh instalasi listrik rumah tangga berbeda dari industri baik dari daya yang dibutuhkan maupun karakteristiklistrik yang harus tersedia. 
Disini akan dijelaskan materi yang akan dipelajari khususnya dari teknik elektromedik pada mata kuliah keamanan dan keselamatan peralatan kesehatan yang khusus membahas tentang dasar  instalasi listrik untuk rumah sakit agar nantinya karakteristik instalasi yang dibutuhkan untuk peralatan kesehatan dapat tercapai.
karena peralatan memiliki karakteristik yang berbeda, tingkat resiko yang berbeda sehingga kesalahan instalasi dapat mengakibatkan keruskan, kecelakaan , bahkan kematian.
Acuan instalasi listrik medis
  1. SNI 04-0225-200 (PUIL 2000)
  2. Peraturan mentri kesehatan RI No:2306/MENKES/PER/XI/2011 tentang persyaratan teknis instalasi elektrikal rumah sakit
  3. IEC 60364-7-710 Requirements for Special or location Medical Location
Instlasi Listrik Adalah instalasi tegangan listrik mulai dari pembangkit (generator) sampai pada peralatan (titik akhir penggunaan)
Peralatan Listrik adalah Setiap peralatan yang dalam proses penggunaannya membuthkan  energi listrik / membutuhkan listrik agar bias beroperasi
Perlengkapan Listrk adalah komponen-komponen pada jaringan instalasi
  • PP NO 3 Tahun 2005 & PP NO 26 TAHUN 2006 Tentang perubaha PP NO 10 Tahun 1989. Pasal 22 :
    Instalasi ketenaga listrikan harus sesuai dengan standar nasional Indonesia tentang ketenaga listrikan. Setiap instalasi ketenaga listrikan wajib memiliki sertifikat layak operasi sbelum dioperasikan
Peraturan mentri no: 0045 tahin 2005 Tentang instalasi ketenaga listrikan & Peraturan mentri no: 0046 Tahun 2006 tentang perubaan Permenkes 0045 tahun 2005 Mengatur tentang perenanaan pemasangan, pengamanan, pemeriksaan dan pengujian serta uji layak operasi.

Beban listrik
Beban listrik adalah sesuatu yang harus dipikul oleh pembangkit listrik (generator) untuk menyediakan kebutuhan tenaga listrik peralatan agar dapat berfungsi dengan baik.
Total beban listrik adalah semua daya yang dibutuhkan oleh peralatan listrik aktif.

Beban listrik digambarkan sebagai impedansi listrik
Jenis Beban Listrik
    1. Resistif merukan beban murni beban alat /tahana alat contoh heater lampu pijar dsb.
    2. Induktif merpakan beban yang diakibatkan oleh kumpran kabel seperti trafo motor,instlasi gedung yang tidak bagus banyak mengalamk masalah ini.
    3. Kapastif merupkan beban yang sifatnya meghalangi perubahan nilai tegangan listrik.

Persaratan energi listrik di rumah sakit
  1. Kapasits harus sesuai dengan yang dibutuhkan
  2. Kualitas arus tegnangan frekwensi baik
  3. Kehsndalan system jaringan tinggi
  4. Keamanan kemanfaatan nya terjamin
  5. Mengutamakan hemat energi

Pengamanan beban di rumah sakit
  1. Kebutuhan maksimum dan keragaman
  2. Lokasi medik
  3. Supply
  4. Pembagian instalasi
  5. Kompatibilitas
Pengamanan lokasi medik
Lokasi medik dimaksudkan untk tempat diagnose perawatan pemantauan pasien, maka dibutuhkan proteksi tambahan dan memilliki standar khuhusus dalam penggunaannya sesuai puil 2000
Pembagian lokasi medik berdasar puil 2000
Klasifikasinya
  1. Kelompok Satu (1)
    Dalam kelompok ruangan ini terputsnya tegangan listrik tidak membahyaan pasien, operator, maupun peralatan Karena dapat di ulangi atau perawatan pasien mungkin untuk dihentikan

  2. Kelompok 1E
    Instalasi listrik dalam penggunaannya terdapat toleransi terputusnya tegangan kurang dari 10 detik, jika instalasi listrik gagal atau sumber utama mati maka harus memindhkan kesupply khsusus (generator)

  3. Kelompok 2E
    Untuk ruangan dimana Pemeriksaan tidak dapat di ulangi, kegagalan instalasi/terputus daya tidak dapat di toleransi. Pada ruangan ini membutuhkan ups/battery sebagai backup jika listirk mati maka peralatan tetep mendapat sumber tegangan dari battery contoh untuk kamar operasi.

Pengamanan Terhadap Bahaya Listrik
  1. Bahaya sentuh langsung
    Bahaya sentuhan pada bagian yang aktif/ konduktor yang bertegangan
    Tegangan sentuh yang di izinkan

Tegangan  Maksimum
Waktu
<50
-
50
5
75
1
90
0,5
110
0,2
150
0,1
220
0,05
380
0,03

Penyebab sentuh langsung
  • Kelalailain petugas
  • Pemasangan yang buruk
  • Gangguan eksternal
Pengamanan sentuh langsung proteksi konduktor dan selungkup dengan memberikan isolasi ganda, memnambahkan penghalang, atau tempatkan diluar jangkauan dan juga proteksi isolasi lantai kerja. Untuk proteksi dapat digunakan penghalang dari luar seperti rcd/elcb yang sangat sensitif.

b. Bahaya sentuh tidak langsung
   Bahaya sentuhan yang secara konduktif tidak bertegangan akan teteapi hal ini terjadi akibat beberapa faktor :
  • Kegagalan isolasi perlatan
  • Indeks proteksi perlatan yang tidak baik
  • Gangguan cuaca/akibat petir dsb
Dampak sentuhan tidak langsung dapat membahayakan operator/pasien dan perlatan kesehatan , merusak dan menggangu peralatan lainnya .
                                                                                                                          
Pengamanan sentuh tidak langsung, banyak hal yang dapat digunakan sebagai proteksi diatantaranya pemutus rus otomatis, isolasi ganda  (kelas II), pengamanan potensial, proteksi dengan separasi listrik, grounding

Proteksi Bahaya Jarak aman vs tegangan tinggi
Tegnagan (kv)
Jarak (cm)
1
50
12
60
20
75
70
100
100
125
120
160
500
300

  1. Bahaya overload
    Bahaya yang diakibatkn kelebihan beban pada penghantar dan sumber pembangkit tenaga listrik yang di sebabkan penambahan baeban terus menerus hingga melebihi kapasitas hantar konduktor yang digunakan/tanpa memperhatikan kha dan kemampan sumber. Pengamanan  bisa dilakukan dengan MCB,MCCB,MFB sebagai saklar emutus bahaya overload

  2. Bahaya over voltage
    Bahaya kenaikan tegangan dari sumber secara tiba-tiba
    Pengamanan yang bisa dilakukan adalah memasang over voltage relay sebagai pemutus jika terjadi over voltage, hindari pemasangan beban berlebih pada system, beban 3 pahse harus seimbang,lakukan pemeliharaan pada system pembumian dan isolasi kabel.

  3. Bahaya radiasi medan elektromagnetik

Penyebab Kebakaran Karena Listrik
  1. Beban berlebih
  2. Sambungan tidak sempurna
  3. Selungkup/isolasi buruk
  4. Pembatas arus tidk sesuai
  5. Kebocoran isolasi
  6. Listrik statis
  7. Sambaran petir

Temuan Ketidak sesuain Instalasi Listrik rumahsakit
  1. Belum tersedia grounding yang baik
  2. Putaran motor rst terbalik
  3. Tidak memiliki catu daya pengganti khusus (ups)

Kamis, 20 Oktober 2016

INFUSION PUMP




Gambar infusion te-112

          Infusion pump adalah peralatan medik yang digunakan untuk mengontrol pemberian cairan infus secara elektronik (ml/h),dengan demikian pemberian cairan infus ke pasien dapat secermat dan seefisien mungkin dan perawat tidak perlu memantau pasien secara terus menerus karena alat ini telah dilengkapi dengan system pengaman berupa alarm.

Cara pemakaian
          Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat.
          Pasang infuse set pada infus pump.
          Pasang Flow Sensor pada Infuse Set.
          Hubungkan alat dengan catu daya.
          Hidupkan alat dengan menekan tombol ON pada saklar.
          Cek fungsi alarm.
          Alirkan cairan infuse ke infusion set sampai tidak ada gelembung udara
          Tentukan jumlah tetesan per menit
          Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON ke OFF
          Lepaskan hubungan alat dengan catudaya
          Lepas infuse dan selang infuse.
          Lakukan pemeliharaan 1 bulan sekali.

Pemeliharaan umum
          Jangan letakkan infus pump TE-112 ditempat yang mungkin akan mendapat goncangan dan geteran
          Jangan letakkan pesawat ditempat yang suhunya terlalu tinggi, lembab dan tekanan barometernya terlalu tinggi.
          Jagalah kebersihan dari pesawat
          Periksa selalu kondisi grounding dari pesawat dan line voltage yang memadai.

Cek error
  1. Kembalikan DIP Swich Pin 7 ke posisi “OFF”
  2. Tekan tombol power “ON”, bersamaan dengan menekan sensor Oklusi
  3. Apakah muncul ERROR 4 pada display????

                              

  4. Menandakan error pada sensor occlusion

Table error pada infuse pump terumo tee-112


                             Troubleshooting dan Cara Mengatasinya
       1.     occlusion alarm
   Yaitu alarm yang terjadi karena adanya sumbatan pada selang infus.Kemudian lepas selang  infus dan bersihkan sumbatannya sampai cairan infus benar-benar mengalir lancar.


                                                                                           sumber :  teknik elektromedik UMY   

Jumat, 07 Oktober 2016

Baby Inkubator

Model Baby Inkubator
 


       Baby incubator merupakan peralatan medis yang digunakan untuk memberikan perawatan secara intensif atau perlindungan bagi bayi yang mengalami kelahiran premature dan berat lahir rendah, yaitu dengan memberikan pemanasan suhu yang sesuai dengan suhu pada saat bayi berada dalam kandungan ibunya dan memberikan perlindungan terhadap kuman penyakit seperti virus dan bakteri dari lingkungan luar terhadap bayi.
Bayi premature
       Pada bayi normal dilahirkan dengan usia kandungan sekitar 38 – 40 minggu dengan berat badan sekitar 2.500 gram – 4000 gram, pada bayi premature usia kandungan hanya 37 minggu atau kurang dengan berat badan kurang dari 2.500 gram.
Masalah Bayi Premature
  1. Kemampuan bernapasnya belum sempurna
  2. Serta belum optimalnya kemampuan isap untuk mendapatkan ASI
  3. Kemampuan mengontrol suhu tubuh.
       Karena bayi ini masih terlalu muda, masalah utama yang harus dicegah adalah terjadinya infeksi. Inkubator harus selalu berada dalam keadaan steril dan semua tenaga kesehatan yang menyentuhnya perlu melakukan persiapan-persiapan, seperti mencuci tangan yang baik dan benar serta memakai jubah khusus yang disediakan rumah sakit.
Perbedaan fisik bayi premature dengan bayi normal yaitu.
  1. Kulit bayi premature sangat sedikit sekali jaringan lemaknya sehingga kulit sangat tipis dan terlihat jelas pembuluh darahnya.
  2. Kuku – kuku kaki dan tangan sangat lunak
  3. Ubun – ubun kepala sangat besar
  4. Telinga tipis dan lembek
  5. Tali pusar berwarna kuning kehijauan
  6. Otot lemah dan aktivitas fisik sedikit.
Prinsip dasar baby incubator
       Untuk memberikan perlindungan bagi bayi yang baru lahir premature atau mempunyai berat badan lahir rendah dengan memberikan suhu dan kelembaban yang stabil dan kebutuhan oksigen sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.
       Prinsip kerja pesawat ini adalah dengan mengontrol suhu dan kelembaban agar sesuai dengan suhu dalam rahim ibu. Suhu yang terjaga antara 32°C - 36°C sesuai kebutuhan bayi premature karena bayi premature cepat mengalami penurunan suhu tubuh atau hipotermia (suhu badan rendah). Kelembaban minimal 70% akan membantu pertumbuhan kulit bayi, karena kulitnya belum tumbuh secara sempurna.
Standar spesifikasi baby incubator
       Menurut American National Standards Institute Association for the advancement of medical instrumentation (ANSIAAMI) 1136- 1196 :
  1. Suhu udara : 32°C - 36°C
  2. Suhu kulit : 36°C - 37°C
  3. Uniformity of temperature 1°C
  4. Level kebisingan : < 60dB
  5. Kelembapan relatif : > 70%
  6. Aliran udara  : < 0.35 m/s
SOP baby incubator secara  umum
  1. Tancapkan steker kabel power ke dalam stop kontak
  2. Tekan/putar tombol ON/OFF ke posisi ON
  3. Perhatikan protap pelayanan
  4. Atur temperature selector sesuai kebutuhan
  5. Pasang skin sensor temperature
  6. Lakukan pelayanan
  7. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
  8. Lepaskan steker kabel power dari stop kontak
  9. Bersihkan alat
  10. Pasang penutup debu
  11. Simpan alat pada tempatnya
  12. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan.

Prosedur tetap (Protap) pemeliharaan baby incubator secara umum.
       Persiapan :
  1. Siapkan surat perintah kerja
  2. Siapkan formulir matrik pemeliharaan
  3. Siapkan dokumen teknis penyerta: service manual
  4. Siapkan peralatan kerja : toolset, multimeter, thermometer, humidimeter
  5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu : kain lap halus, contact cleaner, access cup baby incubator
  6. Pemberitahuan kepada user.
       Pelaksanaan :
  1. Bersihkan seluruh bagian alat
  2. Cek fungsi tombol dan indikator
  3. Bersihkan penampung aquades dan ganti dengan aquades yang baru
  4. Cek filter bakteri
  5. Cek fungsi roda, perbaiki bila perlu
  6. Lakukan pengukuran suhu incubator
  7. Lakukan pengukuran kelembaban
  8. Cek fungsi skin probe
  9. Cek fungsi alarm
  10. Cek fungsi kipas
  11. Cek fungsi display indicator suhu setting dan suhu real
  12. Cek kondisi access cup, ganti bila perlu
  13. Lakukan uji kerja alat.

Blok Diagram
       Berikut ini adalah contoh sederhana blok diagram baby inkubator :
  • Blok diagram sensor suhu

Cara kerja :
       Setting suhu pada alat sesuai kebutuhan antara 32°C - 36°C. Outputan dari settingan suhu dan outputan dari sensor suhu LM35 akan dibandingkan oleh komparator. Jika setting suhu lebih besar daripada sensor suhu, maka optotriac akan bekerja. Apabila sudah mencapai suhu setting maka LM35 akan memutuskan supply listrik ke elemen (Heater).
       ADC akan mengubah data outputan pada sensor suhu LM35 dari data analog menjadi data digital dan kemudian ditampilkan pada display 7 segmen. Semakin panas element yang dihasilkan maka suhu yang ditampilkan pada 7 segmen akan semakin tinggi karena LM35 terpengaruh oleh panas yang dihasilkan element.
       Thermostat berfungsi sebagai pengaman apabila terjadi kegagalan pada rangkaian sensor suhu dan komparator dari suhu berlebihan yaitu 38°C. Thermostat ini akan memperkerjakan driver relay sehingga buzzer akan berbunyi, indicator alarm menyala sebagai tanda bahwa sensor suhu melebihi suhu settingan dan element (Heater) juga akan mati.

  • Blok diagram sensor skin (kulit)
Cara kerja :
       Sensor skin pada alat akan membaca sesuai dengan keadaan suhu tubuh bayi yang akan ditempelkan pada kulit bayi yang selanjutnya akan masuk pada rangkaian ADC  yang akan mengubah data output pada sensor skin dari analog menjadi data digital yang kemudian  ditampilkan pada diplay 7 segmen yang menunjukkan nilai sebenarnya dari suhu tubuh bayi tersebut, semakin tinggi suhu tubuh bayi maka semakin tinggi angka yang ditampilkan pada display 7 segmen.
       Rangkaian Window  Comparator suhu bayi  akan berfungsi sebagai pembatas apabila terjadi suhu  tubuh bayi < 36°C  dan > 37°C , maka rangkaian ini akan mengaktifkan driver relay yang selanjutnaya akan membunyikan buzzer.



Sumber : Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Surabaya


Senin, 03 Oktober 2016

Apa Sih Elektromedik?

   
 
       Mungkin saat ini disiplin ilmu elektromedik masih asing di telinga masyarakat. Profesi teknisi elektromedik ini masih sangat dibutuhkan di rumah sakit. Daerah pulau Jawa sendiri masih banyak rumah sakit yang membutuhkan teknisi elektromedik yang berkompeten apalagi di luar pulau Jawa, jadi masih wajar saja jika ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui tentang teknik elektromedik, seperti banyaknya pertanyaan "jurusan apa itu?", "itu nanti ngapain?", "tentang apa itu" dan sebagainya. Peranan profesi elektromedik di rumah sakit tidak berhadapan langsung kepada pasien namun profesi elektromedik sangat berperan dalam menunjang pelayanan peralatan kesehatan di rumah sakit yang digunakan oleh pasien, pegawai rumah sakit, maupun pengunjung rumah sakit.

      Menurut Kepmenkes 371 Tentang Profesi Elektromedis, dalam ruang lingkup profesi teknisi elektromedis dijelaskan :
Tanggung jawab Teknisi Elektromedis secara umum adalah menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap pakai peralatan kesehatan dengan tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu yang standar. Tanggung jawab dan tugas tersebut meliputi semua sarana pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas sampai dengan Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanannya menggunakan fasilitas peralatan dari yang teknologi sederhana sampai teknologi tinggi, dengan peranan dan fungsi teknisi elektromedis secara umum yang dapat diuraikan mulai dari pengelola, pelaksana, penelitian serta penyuluh dan pelatih terhadap alat kedokteran/kesehatan pada fasilitas kesehatan sebagai berikut:
  1. Melaksanakan operasi alat kedokteran/kesehatan (Teknisi Aplikasi).
  2. Melaksanakan pemeliharaan alat kedokteran/kesehatan.
  3. Melaksanakan repair & trouble shooting alat kedokteran/kesehatan.
  4. Melaksanakan inspeksi unjuk kerja alat kedokteran/kesehatan.
  5. Melaksanakan inspeksi keamanan alat kedokteran/kesehatan.
  6. Melaksanakan uji laik pakai alat kedokteran/kesehatan.
  7. Melaksanakan kalibrasi alat kedokteran/kesehatan.
  8. Melaksanakan registrasi dan penapisan alat kedokteran/kesehatan yang diimpor dari luar negeri.
  9. Melaksanakan uji produksi dalam negeri alat kedokteran/kesehatan.
  10. Melaksanakan fabrikasi alat kedokteran/kesehatan.
  11. Melaksanakan penyuluhan/pengajaran/penelitian alat kedokteran/ kesehatan.
  12. Melaksanakan sales engineering alat kedokteran/kesehatan.
  13. Melaksanakan perakitan instalasi alat kedokteran/kesehatan.
  14. Melaksanakan perancangan teknologi tepat guna alat kedokteran/ kesehatan
       Jadi menurut kami elektromedik merupakan salah satu disiplin ilmu dibidang pelayanan kesehatan yang berperan mulai dari pengadaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan, kalibrasi, dll pada peralatan kesehatan. Lebih singkatnya lagi ilmu ini ialah ilmu elektronika yang gunakan di dunia medis. Dalam UU Pendirian Rumah Sakit maupun dalam UU Kesehatan disebutkan, sebuah RS harus memiliki tenaga teknik yang dapat merawat atau memelihara peralatan kesehatan yang dimiliki. Dengan memandang banyaknya peralatan - peralatan kesehatan maka profesi teknisi elektromedis masih sangat terbuka peluang kerja di rumah sakit bagi lulusan ini. Tetapi tidak semua lulusan elektromedik yang ingin bekerja sebagai teknisi rumah sakit, bisa juga menjadi teknisi di perusahaan alat kesehatan, supplier alat kesehatan, mendirikan perusahaan, dll. 

       Ada sebuah organisasi yang menjadi wadah berhimpunnya para profesi Elektromedis Indonesia yaitu Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI). IKATEMI merupakan organisasi profesi kesehatan yang  berperan sebagai organisasi profesi untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang elektromedik.

       Mungkin seperti itu saja penjelasan mengenai elektromedik, semoga dapat menjadi referensi bagi anda untuk melanjutkan kuliah di jurusan elektromedik. Bagi yang ingin menambahkan penjelasan tentang elektromedik dapat ditulis di kolom komentar. Mari membangun bersama Elektromedik Indonesia. Terima kasih.

Kepmenkes 371 Tentang Profesi Elektromedis

Sabtu, 01 Oktober 2016

Alat Kesehatan

       Alat kesehatan merupakan instrument, apparatus, mesin, implant yang tidak mengandung obat yang di gunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan,meringankan penyakit, merawat pasien ,memulihkan kesehatan, membentuk struktur tubuh dan memperbaiki fungsi tubuh (PP RI No 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi Dan alat kesehatan).
       Berdasar definisi tersebut dapat di pahami bahwa alat kesehatan di fungsikan sebagai penunjang yang sangat penting perananya agar dapat terselengara proses penanganan medis  yang lebih baik ,efisien , akurat ,cepat , tepat dsb.  Namun dalam realita masih banyak alat medis yang membuat pasien malah menjadi lebih buruk keadaanya dibanding kondisi awal , seperti kasus bayi yang meninggal akibat di tempatkan dalam inkubator bayi yang sudah tidak standar, kemungkinan pengontrolan instrument tidak di lakukan oleh tenaga yang memiliki kompetensi dalam hal tersebut sehingaa terjadi kelalaian, itu hanya salah satu contoh belum lagi jika penanganan alat alat lain yang memiliki resiko tinggi di maintenance oleh tenaga yang tidak terstandar/tidak mempunyai kompetensi dalam hal tersebut.