Rabu, 12 Juni 2019

BLOOD GAS AND ELECTROLYTE ANALYZER

Pengenalan Ringkas Blood gas+Electrolyte Analyzer

Gastat 1820



Bagi yang bekecimpung dalam dunia medis khusus nya laboratorium pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya electrolyte analyzer dan blood gas analyzer, dimana alat ini termasuk alat wajib di laboratorium terutama untuk pemeriksaan elektrolit. akan tetapi bagi rekan-rekan elektromedik atau temen2 analis yang baru selesai kuliah atau yang akan bekerja di perusahaan alat laboratorium akan kesulitan untuk mempelajari alat ini, khususnya cara kerja, prisip, Reagen, dan Consumable/sparepart pokok alat, lho kenapa??
karena alat-alat dalam penggunaan alat laboratorium umumnya bersifat Kerjasama Operasional (KSO) maka yang bertanggung jawab terhadap Prosedur instalasi, maintenance, perbaikan dan troubleshooting alat adalah teknisi vendor walapun rekan-rekan elektromedik melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di rumah sakit, biasanya rekan-rekan cuma sekedar tau atau sebatas melakukan troubleshooting jika terjadi kerusakan ringan seperti clog/ sumbatan. tidak seperti ESU, Sphygmomanometer, Patien Monitor yang kalau terjadi bisa di perbaiki sendiri.

begitu juga dengan rekan-rekan analis baru, kok penting sih belajar cara kerja, prinsip kerja, sparepart yang digunakan dll, kan analis sebagai user dan tidak melakukan bongkar pasang alat sampai pergantian part seperti teknisi elektromedik?? nah kalau dilapangan kerja kita bisa saja bekerja tidak sebagai user bisa menjadi produk support (PS), sales support (SS), marketing ataupun dalam keadaan darurat diharuskan melakukan penggantian sendiri, Dalam bidang ini temen-temen dituntut harus bisa paham, mengerti tentang alat tersebut, baik dari cara kerja, sparepart yang nanti berpengaruh terhadap cost, prinsip kerja yang digunakan, mungkin sampai rumus perhitungan dari parameter terukur ke parameter terhitung jika ketemu dokter yang kritis.

Nah disini saya akan berbagi pengalama dan pengetahuan kepada rekan-rekan elektromedik dan temen2 lainnya yang mungkin membutuhkan sedikit penjelasan tentang Blood gas dan Electrolyte analyzer. 
Dilapangan alat ini ada yang dijual terpisah seperti Blood gas atau Electrolyte saja maupun  satu unit alat untuk dua fungsi sekaligus yaitu bisa mengukur Bloodgas+Electrolyte dan juga ada yang menggunakan reagen kering atau reagen basah.

Oke pertama kita mulai dengan penampakan masing-masing alat
1. Bloodgas + Electrolyte Analyzer dengan merek Gastat 1820 yang diproduksi oleh Techno Medica Japan.
Gastat 1800 Series
Technomedica Japan

Nah untuk tipe alat ini Gas darah dan elektrolit dapat diukur di satu alat, baik gas darah dan elektrolit sekaligus ataupun cuma salah satu saja.

2. HY-LYTE 300 Electrolyte 




Untuk hy-lyte 300 ini cuma khusus untuk pemeriksaan elektrolit saja yaitu Na, K, Cl, Ca, dan juga ada tambahan Ph beserta elektroda lithium tapi opsional saja yang dipasang pada elektroda Ca nantinya.

Nah dua alat diatas adalah sedikit contoh dari banyak sekali tipe alat atau pun merek yang berfungsi untuk pengecekan gas darah dan elektrolit.

Sekarang kita akan masuk kepembahasan yang lebih dalam lagi, apasih pemeriksaan gas darah dan elektrolit? ada paramter apa saja dan sistem/motede  yang digunakan dalam pengukuran maupun butuh reagen apa saja terutama untuk dua tipe alat diatas. untuk pertama kita masuk ke tipe alat dari Techno Medica dulu.

Apa itu Blood Gas?
Blood gas / pemeriksaan gas darah adalah pengukuran tekanan oksigen didalam pembuluh artery (Pa02), Tekanan karbondioksida (PaCo2), dan Keasamaan/aciditi (PH) untuk memeriksa sistem pernafasan (respiratory) dan sirkulasi darah (circulatory) dimana kedua sistem ini saling terkait.

Pemeriksaan gas darah harus dilakukan sesegera mungkin setelah pengambilan sample dengan menggunakan anticoagulan lithium heparin, supaya darah tidak membeku
untuk penempatan alat Blood Gas Analyzer (BGA) di rumah sakit yaitu

  • ICU, CCU, NICU, Ruang operasi/ ruang khusus penyakit pernafasan
  • Critical Ilness
  • DialysiS
Untuk alat Blood Gas Analyzer (BGA) juga ada yang Point Of Care Testing (POCT) dimana alat ini portable bisa dibawa mobile sehingga pengukuran bisa dilakukan segera setelah pengambilan sample. 

Sekarang kita masuk ke pembahasan  parameter yang diukur dalam pengukuran gas darah, dimana yang sudah sekilas disinggung pada pengertian gas darah diatas.

  1.  PH (Power of Hidrogen)
Tubuh manusia selalu mengkondisikan asam-basa dalam tubuh selalu dalam keadaan seimbang, namun adakalanya keseimbangan ini tidak bisa tercapai diakibatkan suatu gangguan atau penyakit baik pada sistem pernafasan (Respiratory) ataupun pada sistem peredaran darah (circulatory)
dimana ada dua kondisi umum

Konsentrasi of H+ tinggi : pH rendah: Acidity 
Konsentrasi of H+ rendah : pH tinggi: Basicity
Tubuh manusia selalu mengkondisikan konsentrasi pH=7.4 jika pH < 7.4: Acidemic dan jika pH > 7.4: Alkalemic

    2. PC02









Jumat, 08 September 2017

TIPS MEMILIH JUDUL TUGAS AKHIR

Bagi temen-temen yang sudah masuk semester lima  tentunya sudah ada yang sedikit terusik ataupun tergugah untuk mencari Judul untuk tugas akhir, dan ada juga segilintir dari temen yang sudah mulai uji coba/ meneliti tentang Alat yang akan dibuat. akan tetapi pada umunya kebanyakan dari temen- temen sekalian akan merasa bingung, takut bahkan ada yang tidak mau tau hahaha.

Nah berikut kiat-kiat atau tips untuk menentukan judul tugas akhir menurut pengalaman pribadi khususnya PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROMEDIK.

1. Sesuaikan Dengan Kemampuan

Kemampuan disini maksudnya apakahh temen-temen harus bikin alat yang sangat sederhana? jelas bukan!!!! karena menurut temen-temen sederhana mungkin menurut orang lain itu cukup sulit atau menarik dan menantang, karena temen-temen sudah paham ilmunyan mereka belum. jadi tanyakan dalam dalam kepada diri sendiri dan yakinkan saya mampu untuk judul ini!! Akan tetapi dengan syarat sebelumnya harus konsultasi dengan yang lebih ahli sudah tau cara kerja, dari alat dan dasar-dasar tentang judul yang temen temen ingin tersebut. Contoh dulu dalam tugas akhir saya sangat ingin membuat kVp Meter untuk mengukur tegangan tabung pesawat sinar-X secara non invasive. 

sebelum saya yakin untuk membuat hal tersebut saya mencari literatur pendukung jurnal atau penelitian terkait tidak harus penelitian tentang hal  yang sama karena akan kesulitan untuk mencari literturnya download aja yang kira-kira ada kaitanya walau sedikit dan jangan lupa DIBACA LUMAYAN BUAT NAMBAH PENGETAHUAN HOHOHO!!!!

Pahami karakteristik besaran yang akan di ukur di alat nantinya?
bagaimana mengukurnya?
ada lab pendukung tidak?
ada alat pembanding tidak?
ada dosen pembimbing yang siap untuk support tidak atau temen yang siap membantu?
Komponen pokok nya ada tidak? misal ic khusus atau sensor nya ?

semuanya harus diperhitungkan jangan cuma pengen bikin sesuatu tapi nanti alat pembanding tidak 😧ada kan repott !!!nah kalau ini sudah dikuasai sudah paham baru lanjut tahap berikutnya.

DAN YANG TIDAK KALAH PENTING DANA NYA CUKUP ATAU ENGGAK!!! 
Setelah hal hal diatas diketahui temen-temen pasti sudah bisa memahami kemungkinan menggunakan sensor apa ataupun kemungkinan komponen pokok lainnya untuk memperkirakan biaya, kalau temen temen merasa mampu ga ada masalah temen-temen harus bersyukur dan ikhlaskan judul yang mungkin temen temen bisa dan lebih murah untuk yang lebih membutuhkan.intinya jangan egois dan saling membantu inshaa allah urusan temen temen nanti juga akan dipermudah  Ingat jangan terburu-buru dan anggap sepele masalah ini agar temen-temen tidak menyesal nantinya huhuhu.

2. Yakinkan diri temen-temen MAMPU!!!!!

Setelah poin 1 temen-temen pahami luangkan waktu untuk meyakinkan diri sendiri, karena jika temen-temen percaya dengan kemampuan temen-temen setelah sebelumnya mencari tau tentang poin 1 berrti temen-temen mampu untuk judul tugas akhir tersebut walau yang lain berkomentar itu sulit bnget wkkw. kenapa sulit banget karena kalau sulit aja emang tugas akhir pasti sulit hohoho pasti ada aja masalah nantinya. tapi dengan keyakinan temen-temen bisa semuanya pasti ada jalan pasti. banyakin ibadah sama minta restu orang tua cmiw.

3. Lanjut pengajuan JUDUL 

Setelah itu temen-temen mulai mengajukan judul kemas judul semenarik mungkin agar dosen pembimbing tertarik, dan pastikan temen-temen paham dulu tentang judul tersebut agar nanti enak konsultasinya dan jangan lupa di catet dan di inget + kalau mungkin di aplikasikan saran dari dosen pembimbing. 

4. Pembuatan Proposal + Uji coba Hal pokok pada alat

Nah setelah dosen pembimbing setuju dan menerima judul temen temen, mulai pembuatan proposal tugas akhir, disini temen-temen akan sangat terbantu karena sebelum nya temen-temen sudah tau hal pokok tentang tugas akhur temen-temen dan dengan keyakinan penuh tentunya huhuhu. seiring hal tersebut mulai mencari komponen seperti sensor atau ic pendukung coding dll. dan di  uji coba mulai dari awal mulai dari hal mudah nanti temen-temen bakal bisa kok. jangan langsung pengen jadi ini bahaya. misal mulai dari baca tegangan analog sensor di minimum sitem, rangkain penguat dll. masalah nanti tegangan tersebut di konversikan seperti apa itu nanti huhuhu


5. Perakitan Blok pada alat 

Hal-hal yang temen-temen uji diatas sensor udah oke, minimum sistem jalan normal, dll lancar. mulai penyatuan blok tersebut dan uji coba terus, jangan capek untuk uji coba yakinlah disetiap pengujian ada ilmu baru yang akan temen-temen peroleh. walau percobaan sepele sekalipun.

6. Pengujian alat + Penyempurnaan Pembuatan KTI

Nah Jika semua blok pokok dalam alat sempurna lakukan pengujian, sekaligus perbaikan perbaikan pada sistem alat sebisa mungkin agar dapat dihasilkan kemmampuan dari tugas akhir temen-temen merupakan hasil terbaik dan kerja maksimal dari temen -temen. dan sejalan hal tersebut lakukan penyempurnaan KTI yaitu pembuatan BAB 4.

7. Bantu  TEMAN

Nah ini hal pokok usahakan saling membantu, jangan egois kalau emang temen-temen bisa bantu karena dengan membantu temen-temen nantinya juga akan terbantu dan dimudahkan.

Nah ini hal singakat yang mungkin dapatmembantu temen-temen kalau ada yang mungkin dapat menyempurnakan atau menambahkan atau saran dalam penetuan judul tugas akhir monggo temen temen tambahkan. Semangat buat temen temen yang berjuang di akhir SEMESTER !!!!!! 



Sebagai tambahan itu dosen pembimbing Bapak Djoko Sukwono yang sangat berjasa dalam tugas akhir ane wkwk, Beliau udah produksi pesawat sinar-X SENDIRI, dan juga  berikut beberapa temen yang sering ikut membantu ane thanks 🙋



















Rabu, 02 November 2016

Instalasi listrik medis

Bahaya Keselamatan kerja listrik pada peralatan Kesehatan

Bagi temen-temen teknik , pasti sudah tidak asing dengan mata kuliah teknik tenaga listrik atau tentang instalasi listrik. Saat ini listrik merupakan kebutuhan pokok, bayangkan saja kalau tidak terdapat listrik,  peradaban tidak akan seperti saat ini.

Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam proses instalasi listrik yang dipengaruhi banyak faktor seperti tujuan instalasi, daya yang di butuhkan, jenis peralatan listrik yang akan dipakai dll, contoh instalasi listrik rumah tangga berbeda dari industri baik dari daya yang dibutuhkan maupun karakteristiklistrik yang harus tersedia. 
Disini akan dijelaskan materi yang akan dipelajari khususnya dari teknik elektromedik pada mata kuliah keamanan dan keselamatan peralatan kesehatan yang khusus membahas tentang dasar  instalasi listrik untuk rumah sakit agar nantinya karakteristik instalasi yang dibutuhkan untuk peralatan kesehatan dapat tercapai.
karena peralatan memiliki karakteristik yang berbeda, tingkat resiko yang berbeda sehingga kesalahan instalasi dapat mengakibatkan keruskan, kecelakaan , bahkan kematian.
Acuan instalasi listrik medis
  1. SNI 04-0225-200 (PUIL 2000)
  2. Peraturan mentri kesehatan RI No:2306/MENKES/PER/XI/2011 tentang persyaratan teknis instalasi elektrikal rumah sakit
  3. IEC 60364-7-710 Requirements for Special or location Medical Location
Instlasi Listrik Adalah instalasi tegangan listrik mulai dari pembangkit (generator) sampai pada peralatan (titik akhir penggunaan)
Peralatan Listrik adalah Setiap peralatan yang dalam proses penggunaannya membuthkan  energi listrik / membutuhkan listrik agar bias beroperasi
Perlengkapan Listrk adalah komponen-komponen pada jaringan instalasi
  • PP NO 3 Tahun 2005 & PP NO 26 TAHUN 2006 Tentang perubaha PP NO 10 Tahun 1989. Pasal 22 :
    Instalasi ketenaga listrikan harus sesuai dengan standar nasional Indonesia tentang ketenaga listrikan. Setiap instalasi ketenaga listrikan wajib memiliki sertifikat layak operasi sbelum dioperasikan
Peraturan mentri no: 0045 tahin 2005 Tentang instalasi ketenaga listrikan & Peraturan mentri no: 0046 Tahun 2006 tentang perubaan Permenkes 0045 tahun 2005 Mengatur tentang perenanaan pemasangan, pengamanan, pemeriksaan dan pengujian serta uji layak operasi.

Beban listrik
Beban listrik adalah sesuatu yang harus dipikul oleh pembangkit listrik (generator) untuk menyediakan kebutuhan tenaga listrik peralatan agar dapat berfungsi dengan baik.
Total beban listrik adalah semua daya yang dibutuhkan oleh peralatan listrik aktif.

Beban listrik digambarkan sebagai impedansi listrik
Jenis Beban Listrik
    1. Resistif merukan beban murni beban alat /tahana alat contoh heater lampu pijar dsb.
    2. Induktif merpakan beban yang diakibatkan oleh kumpran kabel seperti trafo motor,instlasi gedung yang tidak bagus banyak mengalamk masalah ini.
    3. Kapastif merupkan beban yang sifatnya meghalangi perubahan nilai tegangan listrik.

Persaratan energi listrik di rumah sakit
  1. Kapasits harus sesuai dengan yang dibutuhkan
  2. Kualitas arus tegnangan frekwensi baik
  3. Kehsndalan system jaringan tinggi
  4. Keamanan kemanfaatan nya terjamin
  5. Mengutamakan hemat energi

Pengamanan beban di rumah sakit
  1. Kebutuhan maksimum dan keragaman
  2. Lokasi medik
  3. Supply
  4. Pembagian instalasi
  5. Kompatibilitas
Pengamanan lokasi medik
Lokasi medik dimaksudkan untk tempat diagnose perawatan pemantauan pasien, maka dibutuhkan proteksi tambahan dan memilliki standar khuhusus dalam penggunaannya sesuai puil 2000
Pembagian lokasi medik berdasar puil 2000
Klasifikasinya
  1. Kelompok Satu (1)
    Dalam kelompok ruangan ini terputsnya tegangan listrik tidak membahyaan pasien, operator, maupun peralatan Karena dapat di ulangi atau perawatan pasien mungkin untuk dihentikan

  2. Kelompok 1E
    Instalasi listrik dalam penggunaannya terdapat toleransi terputusnya tegangan kurang dari 10 detik, jika instalasi listrik gagal atau sumber utama mati maka harus memindhkan kesupply khsusus (generator)

  3. Kelompok 2E
    Untuk ruangan dimana Pemeriksaan tidak dapat di ulangi, kegagalan instalasi/terputus daya tidak dapat di toleransi. Pada ruangan ini membutuhkan ups/battery sebagai backup jika listirk mati maka peralatan tetep mendapat sumber tegangan dari battery contoh untuk kamar operasi.

Pengamanan Terhadap Bahaya Listrik
  1. Bahaya sentuh langsung
    Bahaya sentuhan pada bagian yang aktif/ konduktor yang bertegangan
    Tegangan sentuh yang di izinkan

Tegangan  Maksimum
Waktu
<50
-
50
5
75
1
90
0,5
110
0,2
150
0,1
220
0,05
380
0,03

Penyebab sentuh langsung
  • Kelalailain petugas
  • Pemasangan yang buruk
  • Gangguan eksternal
Pengamanan sentuh langsung proteksi konduktor dan selungkup dengan memberikan isolasi ganda, memnambahkan penghalang, atau tempatkan diluar jangkauan dan juga proteksi isolasi lantai kerja. Untuk proteksi dapat digunakan penghalang dari luar seperti rcd/elcb yang sangat sensitif.

b. Bahaya sentuh tidak langsung
   Bahaya sentuhan yang secara konduktif tidak bertegangan akan teteapi hal ini terjadi akibat beberapa faktor :
  • Kegagalan isolasi perlatan
  • Indeks proteksi perlatan yang tidak baik
  • Gangguan cuaca/akibat petir dsb
Dampak sentuhan tidak langsung dapat membahayakan operator/pasien dan perlatan kesehatan , merusak dan menggangu peralatan lainnya .
                                                                                                                          
Pengamanan sentuh tidak langsung, banyak hal yang dapat digunakan sebagai proteksi diatantaranya pemutus rus otomatis, isolasi ganda  (kelas II), pengamanan potensial, proteksi dengan separasi listrik, grounding

Proteksi Bahaya Jarak aman vs tegangan tinggi
Tegnagan (kv)
Jarak (cm)
1
50
12
60
20
75
70
100
100
125
120
160
500
300

  1. Bahaya overload
    Bahaya yang diakibatkn kelebihan beban pada penghantar dan sumber pembangkit tenaga listrik yang di sebabkan penambahan baeban terus menerus hingga melebihi kapasitas hantar konduktor yang digunakan/tanpa memperhatikan kha dan kemampan sumber. Pengamanan  bisa dilakukan dengan MCB,MCCB,MFB sebagai saklar emutus bahaya overload

  2. Bahaya over voltage
    Bahaya kenaikan tegangan dari sumber secara tiba-tiba
    Pengamanan yang bisa dilakukan adalah memasang over voltage relay sebagai pemutus jika terjadi over voltage, hindari pemasangan beban berlebih pada system, beban 3 pahse harus seimbang,lakukan pemeliharaan pada system pembumian dan isolasi kabel.

  3. Bahaya radiasi medan elektromagnetik

Penyebab Kebakaran Karena Listrik
  1. Beban berlebih
  2. Sambungan tidak sempurna
  3. Selungkup/isolasi buruk
  4. Pembatas arus tidk sesuai
  5. Kebocoran isolasi
  6. Listrik statis
  7. Sambaran petir

Temuan Ketidak sesuain Instalasi Listrik rumahsakit
  1. Belum tersedia grounding yang baik
  2. Putaran motor rst terbalik
  3. Tidak memiliki catu daya pengganti khusus (ups)

Kamis, 20 Oktober 2016

INFUSION PUMP




Gambar infusion te-112

          Infusion pump adalah peralatan medik yang digunakan untuk mengontrol pemberian cairan infus secara elektronik (ml/h),dengan demikian pemberian cairan infus ke pasien dapat secermat dan seefisien mungkin dan perawat tidak perlu memantau pasien secara terus menerus karena alat ini telah dilengkapi dengan system pengaman berupa alarm.

Cara pemakaian
          Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat.
          Pasang infuse set pada infus pump.
          Pasang Flow Sensor pada Infuse Set.
          Hubungkan alat dengan catu daya.
          Hidupkan alat dengan menekan tombol ON pada saklar.
          Cek fungsi alarm.
          Alirkan cairan infuse ke infusion set sampai tidak ada gelembung udara
          Tentukan jumlah tetesan per menit
          Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON ke OFF
          Lepaskan hubungan alat dengan catudaya
          Lepas infuse dan selang infuse.
          Lakukan pemeliharaan 1 bulan sekali.

Pemeliharaan umum
          Jangan letakkan infus pump TE-112 ditempat yang mungkin akan mendapat goncangan dan geteran
          Jangan letakkan pesawat ditempat yang suhunya terlalu tinggi, lembab dan tekanan barometernya terlalu tinggi.
          Jagalah kebersihan dari pesawat
          Periksa selalu kondisi grounding dari pesawat dan line voltage yang memadai.

Cek error
  1. Kembalikan DIP Swich Pin 7 ke posisi “OFF”
  2. Tekan tombol power “ON”, bersamaan dengan menekan sensor Oklusi
  3. Apakah muncul ERROR 4 pada display????

                              

  4. Menandakan error pada sensor occlusion

Table error pada infuse pump terumo tee-112


                             Troubleshooting dan Cara Mengatasinya
       1.     occlusion alarm
   Yaitu alarm yang terjadi karena adanya sumbatan pada selang infus.Kemudian lepas selang  infus dan bersihkan sumbatannya sampai cairan infus benar-benar mengalir lancar.


                                                                                           sumber :  teknik elektromedik UMY   

Jumat, 07 Oktober 2016

Baby Inkubator

Model Baby Inkubator
 


       Baby incubator merupakan peralatan medis yang digunakan untuk memberikan perawatan secara intensif atau perlindungan bagi bayi yang mengalami kelahiran premature dan berat lahir rendah, yaitu dengan memberikan pemanasan suhu yang sesuai dengan suhu pada saat bayi berada dalam kandungan ibunya dan memberikan perlindungan terhadap kuman penyakit seperti virus dan bakteri dari lingkungan luar terhadap bayi.
Bayi premature
       Pada bayi normal dilahirkan dengan usia kandungan sekitar 38 – 40 minggu dengan berat badan sekitar 2.500 gram – 4000 gram, pada bayi premature usia kandungan hanya 37 minggu atau kurang dengan berat badan kurang dari 2.500 gram.
Masalah Bayi Premature
  1. Kemampuan bernapasnya belum sempurna
  2. Serta belum optimalnya kemampuan isap untuk mendapatkan ASI
  3. Kemampuan mengontrol suhu tubuh.
       Karena bayi ini masih terlalu muda, masalah utama yang harus dicegah adalah terjadinya infeksi. Inkubator harus selalu berada dalam keadaan steril dan semua tenaga kesehatan yang menyentuhnya perlu melakukan persiapan-persiapan, seperti mencuci tangan yang baik dan benar serta memakai jubah khusus yang disediakan rumah sakit.
Perbedaan fisik bayi premature dengan bayi normal yaitu.
  1. Kulit bayi premature sangat sedikit sekali jaringan lemaknya sehingga kulit sangat tipis dan terlihat jelas pembuluh darahnya.
  2. Kuku – kuku kaki dan tangan sangat lunak
  3. Ubun – ubun kepala sangat besar
  4. Telinga tipis dan lembek
  5. Tali pusar berwarna kuning kehijauan
  6. Otot lemah dan aktivitas fisik sedikit.
Prinsip dasar baby incubator
       Untuk memberikan perlindungan bagi bayi yang baru lahir premature atau mempunyai berat badan lahir rendah dengan memberikan suhu dan kelembaban yang stabil dan kebutuhan oksigen sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.
       Prinsip kerja pesawat ini adalah dengan mengontrol suhu dan kelembaban agar sesuai dengan suhu dalam rahim ibu. Suhu yang terjaga antara 32°C - 36°C sesuai kebutuhan bayi premature karena bayi premature cepat mengalami penurunan suhu tubuh atau hipotermia (suhu badan rendah). Kelembaban minimal 70% akan membantu pertumbuhan kulit bayi, karena kulitnya belum tumbuh secara sempurna.
Standar spesifikasi baby incubator
       Menurut American National Standards Institute Association for the advancement of medical instrumentation (ANSIAAMI) 1136- 1196 :
  1. Suhu udara : 32°C - 36°C
  2. Suhu kulit : 36°C - 37°C
  3. Uniformity of temperature 1°C
  4. Level kebisingan : < 60dB
  5. Kelembapan relatif : > 70%
  6. Aliran udara  : < 0.35 m/s
SOP baby incubator secara  umum
  1. Tancapkan steker kabel power ke dalam stop kontak
  2. Tekan/putar tombol ON/OFF ke posisi ON
  3. Perhatikan protap pelayanan
  4. Atur temperature selector sesuai kebutuhan
  5. Pasang skin sensor temperature
  6. Lakukan pelayanan
  7. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
  8. Lepaskan steker kabel power dari stop kontak
  9. Bersihkan alat
  10. Pasang penutup debu
  11. Simpan alat pada tempatnya
  12. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan.

Prosedur tetap (Protap) pemeliharaan baby incubator secara umum.
       Persiapan :
  1. Siapkan surat perintah kerja
  2. Siapkan formulir matrik pemeliharaan
  3. Siapkan dokumen teknis penyerta: service manual
  4. Siapkan peralatan kerja : toolset, multimeter, thermometer, humidimeter
  5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu : kain lap halus, contact cleaner, access cup baby incubator
  6. Pemberitahuan kepada user.
       Pelaksanaan :
  1. Bersihkan seluruh bagian alat
  2. Cek fungsi tombol dan indikator
  3. Bersihkan penampung aquades dan ganti dengan aquades yang baru
  4. Cek filter bakteri
  5. Cek fungsi roda, perbaiki bila perlu
  6. Lakukan pengukuran suhu incubator
  7. Lakukan pengukuran kelembaban
  8. Cek fungsi skin probe
  9. Cek fungsi alarm
  10. Cek fungsi kipas
  11. Cek fungsi display indicator suhu setting dan suhu real
  12. Cek kondisi access cup, ganti bila perlu
  13. Lakukan uji kerja alat.

Blok Diagram
       Berikut ini adalah contoh sederhana blok diagram baby inkubator :
  • Blok diagram sensor suhu

Cara kerja :
       Setting suhu pada alat sesuai kebutuhan antara 32°C - 36°C. Outputan dari settingan suhu dan outputan dari sensor suhu LM35 akan dibandingkan oleh komparator. Jika setting suhu lebih besar daripada sensor suhu, maka optotriac akan bekerja. Apabila sudah mencapai suhu setting maka LM35 akan memutuskan supply listrik ke elemen (Heater).
       ADC akan mengubah data outputan pada sensor suhu LM35 dari data analog menjadi data digital dan kemudian ditampilkan pada display 7 segmen. Semakin panas element yang dihasilkan maka suhu yang ditampilkan pada 7 segmen akan semakin tinggi karena LM35 terpengaruh oleh panas yang dihasilkan element.
       Thermostat berfungsi sebagai pengaman apabila terjadi kegagalan pada rangkaian sensor suhu dan komparator dari suhu berlebihan yaitu 38°C. Thermostat ini akan memperkerjakan driver relay sehingga buzzer akan berbunyi, indicator alarm menyala sebagai tanda bahwa sensor suhu melebihi suhu settingan dan element (Heater) juga akan mati.

  • Blok diagram sensor skin (kulit)
Cara kerja :
       Sensor skin pada alat akan membaca sesuai dengan keadaan suhu tubuh bayi yang akan ditempelkan pada kulit bayi yang selanjutnya akan masuk pada rangkaian ADC  yang akan mengubah data output pada sensor skin dari analog menjadi data digital yang kemudian  ditampilkan pada diplay 7 segmen yang menunjukkan nilai sebenarnya dari suhu tubuh bayi tersebut, semakin tinggi suhu tubuh bayi maka semakin tinggi angka yang ditampilkan pada display 7 segmen.
       Rangkaian Window  Comparator suhu bayi  akan berfungsi sebagai pembatas apabila terjadi suhu  tubuh bayi < 36°C  dan > 37°C , maka rangkaian ini akan mengaktifkan driver relay yang selanjutnaya akan membunyikan buzzer.



Sumber : Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Surabaya